Jumat, 22 November 2013

Tugas 2 Softskill-Bahasa Indonesia


MAKALAH BAHASA INDONESIA 2
RESENSI ARTIKEL
KOMPAS, 24 MARET 2012
♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦
“ BANGKITKAN CINTA TANAH AIR YANG MEREDUP “

Disusun Oleh : Lylyk Setyawati
14111186
3KA28
Information System of Gunadarma University 
2013


Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan atas kehadirat Allah SWT,  karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang resensi artikel yang dimuat di koran Kompas pada Sabtu, 24 Maret 2012 dan dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia II di Universitas Gunadarma tahun 2013.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat arahan dan bimbingan dari Bpk. Jono Suroyo selaku dosen dari mata kuliah Bahasa Indonesia II, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materi. Kritik konstruktif dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga artikel yang dibahas pada makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembacanya.



Depok, 24 November 2013



                                                                                                                                                                                                                        Lylyk Setyawati



Daftar Isi

Halaman Judul………………………………………………………………………i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………..............ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 . Latar Belakang…………………………………………………………………...1
1.2. Ruang Lingkup……………………………………………………………………1
1.3. Tujuan penulisan……………………………………………………………..……1
BAB 2 Pembahasan
 …………………………………………………………………...............2
BAB 3 Penutup

3.1. Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………................3
Daftar Pustaka 
……………………………………………………………………............4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan Negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan). Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya. Namun, pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia. Sebenarnya, cinta tanah air dapat ditanamkan sejak dini dalam diri anak. Seorang anak dapat mencintai tanah air melalui film, serta dapat memahami kekayaan Indonesia yang begitu melimpah. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan yang paling dekat yaitu melalui lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Cinta tanah air yaitu mencintai bangsa sendiri. Cinta tanah air perlu ditanamkan pada peserta didik, karena peserta didik sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Agar rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia tidak pudar, maka perlu penanaman sejak dini. Dewasa ini, permasalahan akut yang dihadapi pemuda Indonesia meliputi adanya arus materialisme dan hedonisme mengakibatkan redupnya nasionalisme para pemuda sehingga menurunkan rasa persaudaraan dan semakin tajamnya individualism, ketidakmampuan para pemuda dalam menyesuaikan dengan peluang partisipasi politik yang makin terbuka di era reformasi, sehingga menimbulkan anarkhisme, tindak kekerasan, dan liberalism.

1.2. Ruang Lingkup 
Makalah ini membahas tentang hal-hal yang mencakup pentingnya rasa cinta kepada tanah air yang dewasa ini banyak ditinggalkan oleh generasi muda, juga bagaimana cara untuk  membangkitkan jiwa patriot, nasionalisme, dan cinta tanah air generasi muda Indonesia.

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membangkitkan semangat cinta kepada tanah air Indonesia, membangkitkan nilai-nilai Patriotisme, mengenal dan Menghargai jasa-jasa para pendiri bangsa, Generasi muda juga dapat mengetahui dan menyadari betapa besar nilai perjuangan Soekarno dan para tokoh lainnya dalam mendirikan dan membangun bangsa ini dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatauan ditangah banyak perbedaan yang ada, baik perbedaan suku, agama, dan bahasa, serta menjadikan perbedaan tersebut sebagai keunikan bangsa yang tidak dimiliki bangsa lain.


BAB II
Pembahasan Materi


Judul Tulisan                           :  Bangkitkan Cinta Tanah Air yang Meredup
Nama Penulis                          :  Ferry Santoso
Penerbit                                   :  Kompas
No/Tanggal Penerbitan           :  259/Sabtu, 24 Maret 2012
No. Halaman                           :  5
Tema                                       :  Nasionalisme

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang didirikan diatas keanekaragaman suku, agama, budaya, dan  juga kekayaan sumber alamnya. Demikian pula di Provinsi Bangka Belitung yang dikenal dengan kekayaan alam timahnya. Banyak diantara para penduduknya yang bukan merupakan warga Indonesia, salah satunya adalah penduduk asal Tionghoa. Keberadaan warga Tionghoa di Provinsi Bangka Belitung memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dikisahkan dalam film documenter yang tersimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Bangka Belitung dan banyak digunakan untuk mengenalkan jasa para pendiri bangsa kepada para pengunjung terutama para siswa.

Keberadaan warga Tionghoa juga terungkap dalam buku berjudul “Timah Bangka dan Lada Mentok”. Buku  itu menceritakan tentang kedatangan ribuan pekerja tambang dari  Tionghoa. Pihak Belanda yang pada saat itu mempunyai pengaruh kuat pada masyarakat Bangka beranggapan bahwa akan mudah memecah kesatuan masyarakat Bangka yang berbeda suku. Namun, pada akhirnya pihak Belanda gagal memecah kesatuan Bangka. Masyarakat Bangka, baik golongan Minoritas (Tionghoa,Cina,Arab) dan Mayoritas (Penduduk Asli) masih memiliki rasa cinta kepada tanah air dan juga memiliki semangat juang untuk menjadi bangsa yang besar. Tingginya nasionalisme dan nilai-nilai patriotis yang dimiliki masyarakat Bangka patut menjadi kebanggan dan contoh yang baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.


BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan & Saran
Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita harus membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang cenderung meredup. Artikel ini menunjukan betapa kerasnya perjuangan para pendiri bangsa dan kuatnya kecintaan masyarakat terhadap tanah air dan wilayahnya. Ditengah peliknya masalah ekonomi dan politik bangsa ini, semangat akan nilai-nilai nasionalisme harus tetap dijalankan. Hal ini kita lakukan untuk mewariskan jiwa patriot dan rasa cinta tanah air kepada generasi anak cucu pada masa mendatang. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan kerja keras para pahlawannya.

Memang, nasionalisme sebagai rujukan untuk membangun jauh lebih sulit diwujudkan. Diperlukan pemikiran yang konstruktif dan kemampuan strategis untuk menggunakan sumberdaya untuk mencapai sasaran-sasaran berjangka panjang sambil menyelesaikan masalah-masalah berjangka pendek, sambil menetralisasi dampak negative dari nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan yang destruktif. Walaupun lebih sulit, namun nasionalisme sebagai rujukan dapat dicapai jika secara bersama-sama generasi muda mulai meningkatkna kecintaannya kepada tumpah darah Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

  • Sitompul, D.TH. ”Kewarganegaraan”, Bahan Perkuliahan Pada Akademi
Imigrasi, Jakarta, 2003;
  • Abstrak.digilib.upi.edu/Direktori/DISERTASI/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf


                                               Lampiran Gambar