MAKALAH BAHASA INDONESIA 2
RESENSI ARTIKEL
KOMPAS, 24 MARET 2012
♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦
“ BANGKITKAN CINTA TANAH AIR YANG MEREDUP “
Disusun
Oleh : Lylyk Setyawati
14111186
3KA28
Information
System of Gunadarma University
2013
Kata
Pengantar
Puji
dan Syukur Penulis Panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang resensi artikel yang dimuat
di koran Kompas pada Sabtu, 24 Maret 2012 dan dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia II di Universitas Gunadarma tahun 2013.
Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
arahan dan bimbingan dari Bpk. Jono Suroyo selaku dosen dari mata kuliah Bahasa
Indonesia II, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materi. Kritik konstruktif dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga artikel yang dibahas
pada makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembacanya.
Depok, 24 November 2013
Lylyk Setyawati
Daftar Isi
Halaman Judul………………………………………………………………………i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………..............ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..iii
BAB 1 Pendahuluan
Kata Pengantar ……………………………………………………………………..............ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 . Latar
Belakang…………………………………………………………………...1
1.2. Ruang Lingkup……………………………………………………………………1
1.3. Tujuan penulisan……………………………………………………………..……1
1.2. Ruang Lingkup……………………………………………………………………1
1.3. Tujuan penulisan……………………………………………………………..……1
BAB 2 Pembahasan
…………………………………………………………………...............2
BAB 3 Penutup
3.1. Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………................3
…………………………………………………………………...............2
BAB 3 Penutup
3.1. Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………................3
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………............4
……………………………………………………………………............4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam
sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan
tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan Negara banyak
tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan). Pada
setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang
memeloporinya. Namun, pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati
dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah
air) Indonesia. Sebenarnya, cinta tanah air dapat ditanamkan sejak dini dalam
diri anak. Seorang anak dapat mencintai tanah air melalui film, serta dapat
memahami kekayaan Indonesia yang begitu melimpah. Pendidikan dapat dimulai dari
lingkungan yang paling dekat yaitu melalui lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Cinta tanah air yaitu mencintai bangsa sendiri. Cinta tanah air
perlu ditanamkan pada peserta didik, karena peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa Indonesia. Agar rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
tidak pudar, maka perlu penanaman sejak dini. Dewasa ini, permasalahan akut
yang dihadapi pemuda Indonesia meliputi adanya arus materialisme dan hedonisme
mengakibatkan redupnya nasionalisme para pemuda sehingga menurunkan rasa
persaudaraan dan semakin tajamnya individualism, ketidakmampuan para pemuda
dalam menyesuaikan dengan peluang partisipasi politik yang makin terbuka di era
reformasi, sehingga menimbulkan anarkhisme, tindak kekerasan, dan liberalism.
1.2.
Ruang Lingkup
Makalah
ini membahas tentang hal-hal yang mencakup pentingnya rasa cinta kepada tanah
air yang dewasa ini banyak ditinggalkan oleh generasi muda, juga bagaimana cara
untuk membangkitkan jiwa patriot, nasionalisme, dan cinta tanah air generasi
muda Indonesia.
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk membangkitkan semangat cinta kepada tanah air
Indonesia, membangkitkan nilai-nilai Patriotisme, mengenal dan Menghargai
jasa-jasa para pendiri bangsa, Generasi muda juga dapat mengetahui dan
menyadari betapa besar nilai perjuangan Soekarno dan para tokoh lainnya dalam
mendirikan dan membangun bangsa ini dan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatauan ditangah banyak perbedaan yang ada, baik perbedaan suku, agama, dan
bahasa, serta menjadikan perbedaan tersebut sebagai keunikan bangsa yang tidak
dimiliki bangsa lain.
BAB
II
Pembahasan
Materi
Judul
Tulisan
:
Bangkitkan Cinta Tanah Air yang Meredup
Nama
Penulis
:
Ferry Santoso
Penerbit
: Kompas
No/Tanggal
Penerbitan :
259/Sabtu, 24 Maret 2012
No.
Halaman
: 5
Tema
:
Nasionalisme
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang didirikan diatas keanekaragaman suku, agama,
budaya, dan juga kekayaan sumber alamnya. Demikian pula di Provinsi
Bangka Belitung yang dikenal dengan kekayaan alam timahnya. Banyak diantara
para penduduknya yang bukan merupakan warga Indonesia, salah satunya adalah
penduduk asal Tionghoa. Keberadaan warga Tionghoa di Provinsi Bangka Belitung
memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dikisahkan dalam film documenter yang
tersimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Bangka Belitung dan
banyak digunakan untuk mengenalkan jasa para pendiri bangsa kepada para
pengunjung terutama para siswa.
Keberadaan
warga Tionghoa juga terungkap dalam buku berjudul “Timah Bangka dan Lada
Mentok”. Buku itu menceritakan tentang kedatangan ribuan pekerja
tambang dari Tionghoa. Pihak Belanda yang pada saat itu mempunyai
pengaruh kuat pada masyarakat Bangka beranggapan bahwa akan mudah memecah
kesatuan masyarakat Bangka yang berbeda suku. Namun, pada akhirnya pihak
Belanda gagal memecah kesatuan Bangka. Masyarakat Bangka, baik golongan
Minoritas (Tionghoa,Cina,Arab) dan Mayoritas (Penduduk Asli) masih memiliki
rasa cinta kepada tanah air dan juga memiliki semangat juang untuk menjadi
bangsa yang besar. Tingginya nasionalisme dan nilai-nilai patriotis yang
dimiliki masyarakat Bangka patut menjadi kebanggan dan contoh yang baik untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB
III
Penutup
3.1
Kesimpulan & Saran
Sebagai
generasi muda bangsa Indonesia, kita harus membangkitkan semangat nasionalisme
dan cinta tanah air yang cenderung meredup. Artikel ini menunjukan betapa
kerasnya perjuangan para pendiri bangsa dan kuatnya kecintaan masyarakat
terhadap tanah air dan wilayahnya. Ditengah peliknya masalah ekonomi dan
politik bangsa ini, semangat akan nilai-nilai nasionalisme harus tetap dijalankan.
Hal ini kita lakukan untuk mewariskan jiwa patriot dan rasa cinta tanah air
kepada generasi anak cucu pada masa mendatang. Karena bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa dan kerja keras para pahlawannya.
Memang,
nasionalisme sebagai rujukan untuk membangun jauh lebih sulit diwujudkan.
Diperlukan pemikiran yang konstruktif dan kemampuan strategis untuk menggunakan
sumberdaya untuk mencapai sasaran-sasaran berjangka panjang sambil
menyelesaikan masalah-masalah berjangka pendek, sambil menetralisasi dampak
negative dari nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan yang destruktif.
Walaupun lebih sulit, namun nasionalisme sebagai rujukan dapat dicapai jika
secara bersama-sama generasi muda mulai meningkatkna kecintaannya kepada tumpah
darah Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
- Sitompul, D.TH. ”Kewarganegaraan”, Bahan Perkuliahan Pada Akademi
Imigrasi, Jakarta, 2003;
- Abstrak.digilib.upi.edu/Direktori/DISERTASI/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.pdf
Lampiran Gambar