Apa Itu Diksi
Apa
itu Diksi menurut kalian semua ? Ada 2 arti tentang Diksi itu sendiri. Pertama
Diksi lebih merajuk pada sebuah pemilihan kata dan ekspresi oleh sang penulis
itu sendiri, Kedua Arti Diksi lebih digambarkan dengan emunisasi yang jelas,
sehingga tiap kata/kalimat dapat dipahami dengan jelas oleh setiap orang. Jadi
sebagi intinya Diksi tersebut, sebuah kata-kata/kalimat yang digunakan
seseorang/kelompok untuk mengutarakan sesuatu dengan kalimat mereka sendiri,
agar suatu kalangan dapat memhaminya, Diksi sendiri dipakai karena tidak setiap
orang dapat memahami kalimat/kata-kata sang penulis, dengan begitu Diksi
diperlukan. Sebagai Contoh yang diberitahukan dosen saya sebelumnya. Penggunaan
Diksi dalam sebuah media surat kabar, kalian pasti berfikir setiap surat kabar
yang ada, pasti memiliki kalimat yang jelas, tapi untuk seseorang yang
berkecamuk dalam dunia bahasa Indonesia, mereka paham bahwa perbedaan mencolok
ada pada tiap surat kabar yang ada. Diksi juga memeilii beberapa elemen seperti
Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, Kata benda, Kata Kerja, Infleksi, dan
Uterans.
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang kesalahan pembentukan kata yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulis. Di bawah ini salah satu contoh artikel yang di dalamnya masih terdapat kesalahan pembentukan dan pemilihan kata (salah diksi). Kemudian akan diperlihatkan bentuk yang benar yang merupakan perbaikannya.
Artikel : Dampak Pemanasan Global
Sumber : www.alpensteel.com
Dampak Pemanasan Global
Para
ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan
sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model
tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan
mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air
laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Iklim Mulai Tidak Stabil
Iklim Mulai Tidak Stabil
Para
ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah
akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya
akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih
banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana
hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang
tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara
rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
(Curah hujan di seluruh dunia telah
meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan
menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang
mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai
contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan
lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika
snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami,
akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Gangguan Ekologis
Hewan
dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan
ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau
lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu
secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||