Nama : Lylyk Setyawati
NPM : 14111186
Kelas : 2KA28
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGERTIAN DAN DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil
keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau
kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat yang
berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
Keputusan adalah sesuatu pilihan
yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia. Jenis Keputusan
dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang
diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus
dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan
digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan
rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya
telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin
adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang
bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama
adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada
intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana
pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan
instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.
Pengambilan keputusan berdasrkan
metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara
garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
TINGKAT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam
organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin,
bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling
menguntungkan dengan pelanggan. Dengan keputusan yang berbeda ini, beberapa
tipe dasar pemikiran harus dikembangkan untuk menetapkan siapa saja yang
memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan dalam organisasi.
Pemikiran
tersebut didasarkan pada dua faktor berikut :
- Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.
- Tingkat manajemen.
Keputusan yang diambil mungkin hanya
memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi secara umum, tetapi bisa saja
sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi
tersebut, semakin vital keputusan tersebut. Tingkatan pada manajemen menuntuk
pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan atas. Dasar pemikiran untuk
menentukan siapa yang akan mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh
keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang artinya semakin vital
keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer yang bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan tersebut. Walaupun seseorang wirausahawan
memiliki tanggung jawab dalam pembuatan keputusan tertentu, tidak berarti
ketika mengambil keputusan tidak membutuhkan bantuan orang lain, terutama
anggota organisasinya.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih
alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus dilakukan dalam
proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
- Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi
- Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
- Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
- Melaksanakan alternatif tersebut
- Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut
ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.
1. Pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau
menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu
harus dikenali apa masalahnya.
2. Mencari alternatif pemecahan
Setelah
masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif
yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif
hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting
adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif
terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang
tidak diinginkan.
3. Memilih alternatif
Setelah
alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat
memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling
efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan
pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
4. Pelaksanaan alternatif
Setelah
alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan.
pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat
tercapai.
5. Evaluasi
Setelah
alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah
selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan
benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk
mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil
yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar
terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Langkah
proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari
alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
Terdapat
3 tahap utama dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
- Aktivitas intelegensi: penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
- Aktivitas desain: terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan menganalisis masalah.
- Aktivitas memilih: memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
Proses pengambilan keputusan
memiliki fungsi sebagai suatu awal dari segala aktivitas manusia baik individu
maupun berkelompok yang dapat menentukan langkah selanjutnya dimana pengaruhnya
akan berlangsung dalam waktu yang sebentar atau dalam waktu yang cukup lama.
Terdapat
2 tujuan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
- Tujuan bersifat tunggal.
- Tujuan bersifat ganda.
Terdapat
3 langkah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
- Tahap Identifikasi, merupakan tahap pertama dimana kita mengenal masalah-masalah yang terjadi.
- Tahap Pengembangan, merupakan tahapan kedua dimana kita mencari prosedur atau seolusi standar yang ada atau mencari solusi yang baru.
- Tahap Seleksi, pada tahap ini, solusi-solusi yang ada disaring dan disepakati.
Dalam menyelesaikan masalah sering
kali adanya perbedaan pendapat. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara membuat
forum evaluasi. forum yang dibuat untuk mengumpulkan pendapat para anggotanya
atau forum yang setiap anggota kelompok/organisasi berhak mengemukakan
pendapat.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri
atas tiga langkah utama, yaitu:
- Kegiatan Intelijen
Menyangkut
pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain
Tahap
ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian
kegiatan yang mungkin dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
- Proses pencarian/penemuan tujuan
- Formulasi tujuan
- Pemilihan Alternatif
- Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
- Identifikasi dan Diagnosa masalah
- Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
- Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
- Pemilihan Alternatif terbaik
- Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
MODEL
PERILAKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
- Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
- Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
- Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
- Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
- Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
TEKNIK-TEKNIK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Teknik Kreatif
- Brainstorming
Berusaha
untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan
memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
- Synectics
Didasarkan
pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan
untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
Teknik
Partisipatif
Individu
individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Teknik
Modern
- Teknik Delphi
- Teknik Kelompok Nominal
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a) Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan
berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung
lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala
sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai
fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan
menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
b) Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk
ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka
menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis
sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada
pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil
kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik.
Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c) Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas,
orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas
dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan
kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang
sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan
intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani
mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas
masalah. Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan
pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan..
d) Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang
rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan
cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi
keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif
dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan. Mereka
cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang
lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak'
kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas, terutama saat
hasil keputusan akan membuat orang sedih.
DAFTAR PUSTAKA
http://arikn.blogspot.com/2012/11/proses-pengambilan-keputusan-dalam.html
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html