Ciri -ciri, Unsur, dan Teori Organisasi
Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas lebih lanjut tentang apa sebenarnya
mengenai Organisasi dalam mata kuliah Teori Organisasi Umum. Didalam Tulisan
ini saya akan memaparkan apa apa saja yang terkandung didalamnya seperti ciri –
ciri , unsur serta teori yang bersangkutan dengan organisai.
Dalam suatu kelompok
atau himpunan dibutuhkan suatu organisasi dan metode yang mendukung dalam
me-manage segala kebutuhan yang diperlukan. Ada banyak ciri, unsur, teori dan
macam-macam jenis organisasi berdasarkan tujuannya. Ketika suatu kelompok siap
untuk menjalankan suatu organisasi maka artinya semua anggota yang ada siap
pula untuk bekerjasama demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Segala
sesuatunya harus dijalankan dengan baik, transparan, balance dan tanggung
jawab.
Secara
sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
*
Ciri – ciri Organisasi
Ilmu
organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan, kita
tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari
keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
Adapun
ciri-ciri organisasi:
-
Mempunyai tujuan & sasaran
-
Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
-
Adanya kerja sama dari sekelompok orang
-
Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
-
Terdiri daripada dua orang atau lebih
- Ada
kerjasama
- Ada
komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
- Ada
tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan
organisasi ialah terselenggaranya suatu bentuk kerjasama itu dengan
sebaik-baiknya sehingga bersama dapat tercapai secara efisien dan efektif. Ciri-ciri
organisasi modern antara lain :
- Organisasi bertambah besar
- Semakin cepat pengolahan data sebagai akibat teknologi modern, misalnya dengan komputerisasi
- Beberapa ciri lainnya :
- Penggunaan staff yang intensif
- Semakin meningkatnya kesadaran para anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing
- Adanya kecenderungan masing-masing anggota organisasi untuk melakukan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi yang harus dipegang di dalam pengembangan organisasi
- Mempunyai unsure-unsur organisasi yang lebih lengkap
Ada
juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang
behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
- Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi,
dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan
yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan
sebagai sebuah organisasi.
* Unsur – unsur organisasi:
1.
Manusia(Man)
2.
Kerjasama
3.
Tujuan Bersama
4.
Peralatan (Equipment)
5.
Lingkungan
6.
Kekayaan alam
7.
Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
·
Pembagian tugas.
·
Pendelegasian wewenang.
·
Disiplin.
·
Kesatuan perintah.
·
Kesatuan arah.
·
Rentang pengawasan.
·
Koordinasi.
·
Jenjang organisasi.
·
Sentralisasi.
·
Inisiatif.
Penjelasan Unsur-unsur
organisasi:
1. Manusia(man) : dalam
keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang
terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan
tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan
tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja
yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama(team work) :
suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya
masing-masing.
3. Tujuan bersama : adalah
arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang
diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi
harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai
dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) :
segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung,
tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) :
yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
a. kondisi atau situasi yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena
kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya.
b. tempat atau lokasi,
karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi.
c. Wilayah operasi yang
dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat,
yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan
atau kekuasaan.
6. Kekayaan alam : yang
dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.
7. Kerangka/kontruksi mental
organisasi itu sendiri.
Dari ketiga unsur tersebut
saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori
organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki
kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling
melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan
mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
1.
Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2.
Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
3.
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4.
Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur
organisasi yang paling dasar adalah :
1.
Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2.
Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3.
Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4.
Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Suatu
organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
a)
Goals oriented (berorientasi tujuan)
b)
Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
c)
Structured activities
d)
Technological system
Organisasi juga mempunyai
unsur-unsur tertentu, di antaranya :
• Sebagai Wadah Atau Tempat
Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan
suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi
orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak
mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian
tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak,
sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau
mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
• Proses kerja sama sedikitnya
antar dua orang
Suatu organisasi, selain
merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar
dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak
orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain
proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan
untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi
maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja
sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
• Jelas tugas kedudukannya
masing-masing
Dengan adanya organisasi maka
tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang
lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan
sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik
mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara
yang satu dengan yang lain.
• Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan
mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi
organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan
yang baik tetapi organisasi tidak baik.
* Teori Organisasi
Teori
organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di
dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori
organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang
memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Dibawah ini saya akan mecoba
memberikan contoh- contoh teori organisasi yang telah berkembang hingga saat
ini
1.
Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical
theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19).
Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat
desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max
Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata
birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal,
karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan
tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b.
Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar
dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa
serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari
Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen
yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
1.
Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang
dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3. Disiplin
(discipline)
4. Kesatuan
perintah (unity of command)
5. Kesatuan
pengarahan (unity of direction)
6.
Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
7.
Balas jasa (remuneration of personnel)
8.
Sentralisasi (centralization)
9.
Rantai scalar (scalar chain)
10.
Aturan (oreder)
11.
Keadilan (equity)
12.
Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13.
Inisiatif (initiative)
14.
Semangat korps (spirit de corps)
Teori organisasi dibagi atas
5 klasifikasi yaitu :
1.
Teori manajemen ilmiah
2.
Teori organisasi klasik
3.
Teori organisasi hubungan antar manusia
4.
Teori behavioral science
5.
Teori aliran kuantitatif
berikut penjabaran dari ke 5
klsaifikasi teori organisasi :
1. Teori Manajemen Ilmiah /
Klasik
Variabel yang diperhatikan
dalam manajemen ilmiah :
1.
Pentingnya peran seorang manajer
2.
Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung
jawab kesejahteraan seorang karyawan
4. Iklim
yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan
prinsip-prinsip pembagian kerja.
1.1. Robert Owen (1771 –
1858)
Menekankan
tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana
kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
1.2. Charles Babbage (1792 –
1871)
Menganjurkan
untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan
khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan
spesialisasinya.
1.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan
titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi
waktu kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian
pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut
sistem upah differensial.
1.4. Hennry L. Gantt (1861 –
1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan
dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama
saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal
metode seleksi yang tepat.
3. Sistem
bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak
sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
1.5. Frank B dan Lillian M.
Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972) :
Berdasarkan
pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam
pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap
gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan
untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
1.6. Herrrington Emerson
(1853 – 1931) :
Berpendapat
bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah adanya
pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan
jelas
2. Kegiatan
logis
3. Staf
memadai
4. Disiplin
kerja
5. Balas
jasa yang adil
6. Laporan
terpecaya
7. Urutan
instruksi
8. Standar
kegiatan
9. Kondisi
standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif
2. Teori Organisasi Klasik
2.1. Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik
mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical
; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2.
Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial
; kegiatan pembelanjaan.
4. Security
; kegiatan menjaga keamanan.
5.
Accountancy ; kegiatan akuntansi
6.
Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
–
Planning ; kegiatan perencanaan
–
Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
–
Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
–
Commanding ; kegiatan pengarahann
–
Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas,
asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
–
Pembagian kerja
–
Asas wewenang dan tanggungjawab<>
–
Disiplin
–
Kesatuan perintah
–
Kesatuan arah
–
Asas kepentingan umum
–
Pemberian janji yang wajar
–
Pemusatan wewenang
–
Rantai berkala
–
Asas keteraturan
–
Asas keadilan
–
Kestabilan masa jabatan
–
Inisiatif
–
Asas kesatuan
2.2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang
diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a.
Koordinasi
b.
Prinsip skala
c.
Prinsip fungsional
d.
Prinsip staf
3. Teori Hubungan Antar
Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan
yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi
untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi
bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistemsosial dan harus
memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa
lebih tinggi.
4. Teori
Behavioral Science :
4.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki
kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses
motivasi.
4.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
4.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi
higienis atau teori dua faktor.
4.4. Robert Blake dan Jane
Mouton
Membahas lima gaya
kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan
melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
4.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan
contingency pada studi kepemimpinan.
4.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai
sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok
dalam organisasi. Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru
mengenai perilaku orang per orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku
organisasi.
5. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan
manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan
keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang
biasa dimulai dengan langkahsebagai berikut :
a)
Merumuskan masalah
b)
Menyusun model aritmatik
c)
Mendapatkan penyelesaikan dari model
d)
Mengkaji model dan hasil model
e)
Menetapkan pengawasan atas hasil
f)
Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering
digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk
melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak
manajemen.
Namun ada juga unsur untuk struktur organisasi
yang dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu:
· Spesialisasi kegiatan-kegiatan (baik tugas individu maupun kelompok)
· Standarisasi kegiatan-kegiatan (tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang
digunakan dalam organisasi).
· Koordinasi
kegiatan-kegiatan (pengintegrasian dan
penyelarasan fungsi dan unit-unit yg saling berkaitan dan ketergantungan).
· Sentralisasi dan desentralisasi (letak pengambilan keputusan).
Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses
universal yaitu :
a. Komunikasi
b. Konsep keseimbangan
c.
Proses pengambilan keputusan
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
a. Teori
klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan
Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan
suatu kebutuhan yang menyeluruh.
b. Tori klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori
lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan.
Macam-macam
Organisasi dari Segi Tujuannya
1. Organisasi
Niaga
Organisasi niaga adalah organisasi yang
tujuan utamanya mencari keuntungan. Macam-macam organisasi
niaga
a. Perseroan Terbatas (PT) : suatu persekutuan untuk
menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya
memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Perubahan kepemilikan
perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan
Terbatas ada 3 macam yaitu :
·
PT Terbuka menjual saham kepada masyarakat umum
melalu pasar modal (go public) dan setiap orang berhak membeli
saham perusahaan tersebut.
·
PT Tertutup modalnya berasal dari kalangan
tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak dijual ke
umum.
·
PT Kosong adalah perseroan terbatas yang tidak
memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha dan izin
lainnya.
b. Persekutuan Komanditer (CV) : Commanditaire
Vennootscap adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa
orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang
yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Bentuk CV dibagi
menjadi 3 yaitu :
· CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer,
yang lain merupakan sekutu komanditer.
·
CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang
membutuhkantambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu
komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
·
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang
tidak dapat diperjualbelikan.
c.
Joint Ventura : Perusahaan Patungan adalah sebuah
kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan
ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa
berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada
jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
d. FIRMA (FA) : persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab
masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas sedangkan laba
yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula
halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha, 1988:55).
2. Organisasi Sosial
Suatu organisasi yang mengutamakan kepentingan
dalam bersosial, seperti partai, atau pun perkumpulan pemuda. Perusahaan ini
memiliki bentuk CV aktif yang merupakan penanam saham ikut serta dalam kegiatan
perusahaan ini serta menawarkan untuk join atau bergabung bagi yang ingin
menanamkan modalnya ke perusahaan ini dan ikut serta dalam perusahaan ini.
Perusahaan ini bertujuan untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya.
a. Organisasi Normatif : pihak elit menjalankan
organisasi dan bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
b. Organisasi Utilitarian : pihak elit mengawasi
anggota dan betuk partisipasi berdasarkan komitmen perhitungan (untung rugi).
c. Organisasi Koersi : pihak elit menggunakan
kekuasaan (paksaan, ancaman, dan intimidasi) dalam mengawasi anggotanya.
3. Organisasi Regional dan Internasional
a. ORGANISASI REGIONAL : organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
·
ASEAN (Association of Southeast Asia Nations)
organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara,
yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
b. ORGANISASI INTERNASIONAL : suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat
internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk
menciptakan perdamaian dalam tata hubungan internasional
·
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau (United
Nations atau UN). Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada
tanggal 24 Oktober 1945.
· Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North
Atlantic Treaty Organisation/NATO) sebuah organisasi internasional
untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan
terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada
4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation
du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Kesimpulan :
Berdasarkan tulisan
diatas dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi sangat membutuhkan kerjasama,
komunikasi yang transparan dan lain sebagainya dalam mendukung suatu tujuan
yang ingin dicapai bersama. Banyaknya macam organisasi yang memiliki kriteria
berbeda namun pada intinya mereka sama-sama menginginkan tujuannya dapat
tercapai secara optimal. Manusia yang sangat produktif dan kritis yang mampu
menjalankan suatu organisasi secara sehat. Dalam arti produktif dan kritis
adalah mereka mampu me-manage baik waktu, tenaga dan yang lainnya dari urusan
private dengan urusan kelompok.
Sehingga pola pikirnya
dapat terkonsen dengan suatu konsep yang akan dilakukan. Sedangkan kritis yang
dimaksud adalah mampu membedakan untuk mempermudah saat mengambil keputusan.
Mana yang akan memberikan keuntungan atau kerugian dalam organisasinya, artinya
bukan hanya organisasi yang berjenis ekonomi saja tetapi baik untuk jenis
organisasi lainnya.
Sumber :
wikipedia.com
http://windsaga.blogspot.com/2011/03/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html
http://evulee.wordpress.com/2010/10/12/teori-organisasi/